Mari Baca | Mari Copy |
Salah satunya seperti dialami Telkomsel, yang merupakan operator seluler terbesar di Indonesia dengan lebih dari 120 juta pelanggan.
Tak lama setelah Menteri Agama Suryadharma Ali mengumumkan hasil sidang Isbat sekitar pukul 18.30 WIB, jaringan Telkomsel langsung menggeliat. Kebetulan, di waktu yang sama operator yang identik dengan warna merah itu tengah melakukan pemantauan trafik untuk malam Takbiran.
"Jika dilihat secara real time sidang Isbat langsung membuat letupan bagi pengguna seluler. Kenaikan terutama terjadi untuk jaringan BlackBerry sebesar 15% dan MMS 100%," tukas Head of Network Services Group Telkomsel, Hendri Mulya Sjam.
"Sesaat mendengar kepastian (soal hari Lebaran) dari pemerintah ini sepertinya mereka langsung mengirimkan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri secara broadcast message," lanjutnya, di kantor Telkomsel, Sabtu (18/8/2012).
Sayang, data yang masuk belum bisa menggambarkan angka pasti dari lonjakan trafik yang terjadi. Sebab, untuk data tersebut butuh waktu 1-3 hari untuk diakumulasi.
"Mungkin baru H+1 baru kami bisa memberikan untuk data dengan angka pastinya. Kalau sekarang masih berupa presentase lonjakan trafik," lanjut Hendri yang juga didapuk sebagai Operation Commander Telkomsel Siaga 2012 tersebut.
Adapun untuk layanan SMS dan voice, paska sidang Isbat, lonjakan yang terdeteksi masih dalam taraf normal.
Sementara puncak trafik untuk BlackBerry dan SMS diperkirakan akan terjadi pada malam Takbiran sekitar pukul 21.00 ke atas. Sedangkan untuk voice (panggilan telepon), lonjakan akan terjadi setelah sholat Idul Fitri (Ied).
"Jika berbicara soal wilayah mudik, saat ini kepadatan masih terjadi di wilayah Jawa Tengah. Namun setelah itu sepertinya akan bergeser ke Jawa Timur," lanjut Hendri.
Superman & Combat
Telkomsel sendiri menegaskan siap mengantisipasi lonjakan trafik saat mudik dengan disokong oleh sistem pemantauan trafik dari Sumatera hingga wilayah Timur Indonesia melalui Supervisory and Monitoring Network Perfomance (Superman).
Anak usaha Telkom ini juga mengerahkan 10 unit Compact Mobile Base Transceiver (Combat) alias BTS bergerak untuk menambah handling trafik komunikasi.
Fasilitas Superman diklaim mampu melakukan fungsi monitoring, yaitu mengawasi status kesiapan BTS dan Base Station Controller (BSC); fungsi remote maintenance, yaitu melakukan perawatan dan perbaikan jarak jauh tanpa harus datang ke lokasi BTS atau BSC; fungsi reporting, yaitu melaporkan sejarah kejadian yang ada di BTS atau BSC; serta fungsi measurement, yaitu memberikan data hasil pengukuran kinerja BTS.
Sementara Combat memiliki kemampuan untuk memperluas jangkauan (coverage) dan menambah kapasitas jaringan ketika trafik telekomunikasi selular di satu wilayah meningkat secara signifikan.
Tidak hanya itu, dengan sistem mobile BTS, Combat diklaim mampu bergerak secara cepat dalam menjangkau sejumlah wilayah yang memerlukan tambahan kapasitas jaringan telekomunikasi, bahkan menjadi BTS pengganti apabila ada BTS yang mengalami gangguan.
Masing-masing unit Combat Telkomsel difasilitasi dengan generator, tower setinggi 36 Meter, handphone set, laptop, software network, minilink, dan WiFi connection, sehingga mampu meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan mengakses data.
Di musim lebaran kali ini, Telkomsel menyiagakan 10 unit Combat yang disebar di berbagai wilayah yang diperkirakan akan mengalami peningkatan trafik yaitu 5 unit di wilayah Jakarta, 1 unit di wilayah Bali, 3 unit di Jawa Timur, dan 1 unit di Jawa Tengah.
Telkomsel sendiri memperkirakan akan terjadi lonjakan pengiriman SMS sekitar 50% (menjadi 1,3 miliar SMS) dan MMS sebesar 100% (menjadi 2,4 juta MMS) selama masa liburan Lebaran tahun ini. Sedangkan layanan suara dan data diperkirakan meningkat masing-masing lebih dari 6% (menjadi 1,15 miliar menit) dan 23% (menjadi 160 terabyte).
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar