Untuk pemilihan makanan otak, kenalilah fungsi masing-masing jenis zat gizi untuk otak yang dapat dibedakan menjadi empat kelompok utama yaitu asam lemak, protein, glukosa, dan antioksidan.
Asam lemak pembangun otak
Asam lemak Omega-3 merupakan jenis asam lemak esensial tak jenuh yang dibutuhkan untuk pembentukan membran sel otak dan membentuk sel-sel baru. Selain bermanfaat bagi kesehatan jantung, Omega-3 berperan penting dalam meningkatkan kualitas hubungan antar sel syaraf dalam menjaga kesehatan fungsi kognitif otak kita.
Salah satu jenis asam lemak Omega-3 yaitu DHA, banyak terkandung di dalam Ikan laut seperi salmon dan mackerel. DHA dapat meningkatkan kualitas pertukaran informasi antar sel saraf, bermanfaat dalam kesehatan sistem saraf pusat, memperkuat fungsi ingatan, dan dapat meningkatkan performa kerja otak. Jenis Omega-3 lainnya yaitu EPA merupakan salah satu anti-depresan alami untuk melawan depresi dan mencegah bad mood.
Protein penghubung komunikasi
Asam amino dari protein merupakan bahan dasar pembentuk senyawa kimia otak yang berfungsi sebagai penghubung komunikasi antar sel-sel otak serta pembawa pesan kepada bagian-bagian tubuh yaitu neurotransmitters. Makanan sumber protein seperti telur dan susu murni mengandung senyawa Kolin yang terlibat dalam pembentukan senyawa kimia otak Asetikolin yang berperan dalam meningkatkan kapasitas daya ingat, memori, konsentrasi dan juga kecerdasan otak.
Sumber protein lainnya seperti kacang kedelai, selain mengandung Kolin juga mengandung Tyrosine, senyawa yang bermanfaat untuk menghasilkan anti depresan alami, dan Dopamine, 'feel good' hormon, yang berperan melawan stress, depresi, dan kepikunan.
Glukosa pemberi kerja
Otak dalam melakukan mendapatkan asupan energi secara kontinu agar kerjanya dapat berjalan dengan optimal. Sumber energi utama untuk otak berasal dari glukosa.
Glukosa merupakan senyawa utama penghasil energi untuk sel otak dan untuk sel dalam tubuh lainnya. Glukosa dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi makanan kaya karbohidrat seperti: nasi, jagung, roti, kentang, singkong, pasta gandum, dan oatmeal. Selain itu, buah-buahan seperti mangga, pisang, apel, jeruk, semangka yang banyak mengandung karbohidrat sederhana juga dapat digunakan sebagai sumber glukosa.
Antioksidan sang pelindung
Antioksidan berfungsi untuk melindungi otak dari kerusakan serta proses penuaan (brain aging) akibat dari adanya radikal bebas dan stres oksidatif pada jaringan sel otak. Antioksidan seperti Vit C, Vit E, Beta Carotene, Phenols, Folate, dan Lycopene secara alami banyak terkandung di dalam buah-buahan dan sayur-sayuran yang bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan otak tapi juga baik bagi kesehatan tubuh.
Dalam buah mangga dan tomat misalnya, banyak mengandung antioksidan anti-kanker yaitu Beta-Carotene dan Lycopene. Di dalam sayuran seperti kubis, mengandung antioksidan Folate yang juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Sebagai rule of thumb dalam pemilihan sumber antioksidan, pilihlah buah-buahan atau sayuran berwarna cerah.
Semakin berwarna maka kandungan antioksidannya juga akan semakin tinggi. Oleh karena itu buatlah menu makanan sehari-hari menjadi lebih berwarna.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar