Pekerjaan yang menumpuk atau dikejar deadline membuat sebagian orang mengesampingkan makan siang. Bahkan, banyak yang terpaksa menikmati santap siang di meja kerja.
Mereka mengunyah makanan sambil mengetik, mondar-mandir mengambil barang, atau menelepon. Sama sekali tak memberi waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat.
"Banyak pekerja yang bekerja berjam-jam tanpa istirahat, makan pun sambil kerja di depan komputer. Mereka tak memikirkan efek buruknya terhadap kesehatan," ujar pemerhati kesehatan asal Inggris, Annya Stephens-Boal, seperti dilansir mirror.co.uk.
Ia memperingatkan bahwa membiarkan tubuh dan pikiran bekerja lebih 10 jam tanpa istirahat bisa meningkatkan risiko pembekuan darah. Peringatan ini tidak main-main karena pembekuan darah yang terjadi sangat rentan memicu kematian dini.
"Yang paling menakutkan adalah sebanyak 80 persen pekerja tidak menyadari tanda-tanda sama sekali. Kami menyebutnya silent killer," ujar Stephens-Boal.
Tak hanya itu. Kebiasaan makan sambil kerja juga membuat mereka yang seharusnya bisa menandaskan makanan di piring dalam 15 menit, akhirnya baru menyelesaikan makannya hingga lebih satu jam. Membuat penyerapan nutrisi makanan dalam tubuh menjadi terganggu.
Mengunyah makanan dalam kondisi tak tenang atau stres akan membuat enzim-enzim pencernaan tidak bisa bekerja baik. Karenanya, luangkan waktu 10 menit untuk menuntaskan makan sehingga memberi kesempatan bagi enzim pencernaan bekerja dengan baik. Minimal 20 menit setelahnya gunakan untuk merelakskan tubuh dan pikiran sehingga sirkulasi darah tak terganggu.
sumber
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar